Rabu, 09 November 2011

Manusia dan Agama


Jika berbicara tentang manusia dan agama, tentu tidak ada habisnya. Banyak kontroversial yang terjadi, baik antar ulama hingga orang atheis. Namun pemerintah bertindak dengan membuat peraturan untuk saling menghormati antar agama. Tapi tetap saja hingga sekarang masih banyak yang berdebat soal agama.
            Dan tentang bahasan manusia dan agama ini, saya diberi tugas untuk berpendapat. Setelah membaca beberapa artikel, ada yang menyebutkan agama untuk manusia dan manusia untuk agama. Ya, itu memang membingungkan. Karena jika melihat dari sudut pandang lain, ada benarnya juga tentang pendapat bahwa agama sebenarnya dari manusia. Dari pikiran manusia yang membuat agama menjadikan adanya tuhan dan juga surga neraka. Kenyataan bahwa tuhan dan surga juga neraka itu belum jelas atau belum pasti inilah yang menjadikan kontroversi. Tidak ada yang tau dimana itu tuhan, dan dimana surga dan neraka. Dan juga tidak ada jaminan kehidupan kita setelah kita mati. Benarkah ada surga atau neraka? Tapi di agama islam (agama saya), kita diwajibkan untuk mempercayai ada dan kekuasaan Tuhan. Dalam islam Tuhan disebut Allah SWT. Sebuah zat yang kekal abadi dan tidak ada duanya. Kita diwajibkan meyakini ini, dan pulla Allah SWT menurunkan sebuah kitab penyempurna segala kitab yaitu Al-Quran. Dengan berpedoman pada Al-Quran dan hadist nabi Muhammad SAW, kelak kita akan melihat surga, begitu di ajaran islam.
            Dan jika berbicara agama lain, saya tidak tau pasti apa yang mereka yakini. Siapa yang mereka sebut tuhan, dan apa saja yang harus mereka perbuat untuk mendapatkan surga mereka. Namun mungkin di agama mereka ada beberapa cara tersendiri untuk masuk tujuan semua orang yaitu surga. Saya selalu mencoba menghormati agama lain, biarpun ada juga ulama islam yang seperti menghindar dari orang yang beragama lain. Padahal islam mengajarkan kita untuk saling menghormati antar orang beragama.
            Agama menurut saya adalah sebuah arti umum dari beriman. Karena agama seperti sebuah sebutan untuk orang yang berkeyakinan. Beriman lebih khusus dengan arti taqwa terhadap apa yang diyakini. Contohnya islam, orang bisa mengatakan kita beragama karena kita menyebutkan agama kita islam. Sedangkan islampun tak hanya sekedar mengaku islam, namun bertindak selayaknya umat nabi Mihammad SAW yang diciptakan Allah SWT untuk menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Jika semua itu sudah atau sering dilakukan, itu baru bisa disebut beriman.
            Manusia yang beriman selalu memegang teguh apa yang mereka yakini. Tak tergoyahkan walaupun banyak kontroversi di bumi ini. Sedangkan manusia yang beragama bisa berarti hanya mengaku punya agama, namun entah apa mereka menaati peraturan agamanya atau tidak. Saya bingung total jika mencoba berfikir seperti orang atheis. Mereka mengaku tidak punya agama. Dan mereka tidak percaya akan adanya tuhan. Lalu siapa yang menciptakan mereka dan memberi mereka kehidupan?? Apa mereka tidak resah jika tanpa agama. Padahal punya agama dan meyakininya itu tidak buruk. Bukan suatu hal yang buruk bagi hidup (pribadi). Justru kita bisa merasakan nikmatnya beragama. Kita jadi punya pedoman dan arah yang menuntun kita ke jalan yang benar.
            Menurut saya orang atheis itu aneh, kalau mereka tidak meyakini apapun, untuk apa mereka hidup? Apa mereka juga percaya bahwa setelah mereka mati kelak ada kehidupan yang kekal? Mereka tak punya pandangan hidup. Saya menolak keras dengan apa yang mereka perbuat.
            Memang tidak ada habisnya jika membicarakan tentang orang atheis. Mereka seperti orang bodoh (maaf). Padahal dengan adanya agama kita bisa hidup lebih baik dan bermakna. Jalan menuju kehidupan yang kekal pun terbuka jika beragama dan beriman. Tapi itulah kenyataannya, ada juga yang tidak percaya adanya Tuhan. Entah akan seperti apa mereka kelak, tidak ada yang tau. Yang terpenting saya bangga dengan agama yang saya percayai (islam). Dan saya akan selalu menyembah kepada Tuhan sang pencipta alam Allah SWT. Menjauhi semua laranganNya dan menjalankan segala perintahnya (masih berusaha melakukan yang terbaik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ratings and Recommendations by outbrain